Monday, July 19, 2004
ide kecil 3
topik : pendidikan

Menggagas Pendidikan Kewirausahaan Berjenjang
dalam Kurikulum

Banyak siswa-siswi SMU dan lulusan perguruan tinggi yang akan lulus dalam waktu dekat. Setelah lulus, yang menjadi harapan mereka adalah bekerja, menjadi pegawai dan memperoleh gaji agar bisa memperoleh hidup yang mapan dan berkecukupan. Namun kenyataan mengatakan lain. dunia kerja kita hanya membutuhkan sedikit tenaga baru, bahkan banyak usaha yang melakukan penyusutan jumlah pegawai. Sehingga, tidak mengherankan bila jumlah pengangguran semakin banyak dari tahun ke tahun.
Permasalahan yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah pengangguran amat kompleks dan beragam. Kekhawatiran akibat bertambahnya pengangguran ini tidak hanya dirasakan oleh mereka yang menganggur saja, tapi juga keluarga dan masyarakatnya.
Problema psikologis yang ditimbulkan dari perilaku tidak produktif itu beragam. Selain menjadi beban keluarga, mereka juga menyebabkan keresahan masyarakat, dengan perilaku yang tidak produktif, dan tidak mencontohkan perbuatan yang bisa ditiru oleh generasi yang lebih muda atau anak-anak.
Mereka yang tidak bekerja memiliki beban psikologis karena merasa diri tidak berguna. Pekerjaan, yang seharusnya bisa memberikan status sosial dan kemapanan, tidak mereka miliki, sehingga menimbulkan tekanan psikologis yang bisa mengarah pada depresi. Selain itu juga, dengan menjadi pengangguran, mereka tidak mendapatkan respek yang diinginkan dari masyarakat, terutama untuk masyarakat kita yang masih mengagungkan status sebagai simbol sosial.
Keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang menganggur juga menghadapi masalah sendiri. Mereka yang masih belum bekerja menjadi beban bagi keluarganya. Beberapa orangtua dari mereka merasa malu dan merasa anaknya tidak dapat dibanggakan. Kondisi ini sendiri menjadikan mereka yang masih belum bekerja menjadi terbebani dan makin mudah depresi.
Kemudian, beberapa mengembangkan kreativitasnya, mencoba memperluas kemungkinan memperoleh penghasilan, tidak hanya dengan bekerja pada suatu perusahaan, dengan digaji oleh orang lain, tapi ia pun bisa mengembangkan usaha mandiri yang membuatnya bisa menggaji dirinya sendiri. mereka, menjalankan suatu usaha mandiri yang biasa kita sebut berwirausaha, dan menjadi wiraswastawan atau enterpreneur.

Apa itu Enterpreneur ?
 Menurut kamus besar bahasa Indonesia, entrepreneur adalah orang yang berani beresiko untuk mendapatkan keuntungan dalam konteks ekonomi.
 Sedangkan menurut Kao, enterpreneur is the process of doing something new or something different to create health, wealth for the individual, and add value to the society.
Secara sederhana, enterpreneur dapat diartikan sebagai wirausaha, dimana terdapat semangat yang mencerminkan kemandirian. Sosok enterpreneur tidak melulu mengacu pada profesi, melainkan juga jiwa dan semangat yang melekat pada profesi tersebut. Enterpreneur mampu menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri, juga bagi orang lain.

Mengapa penting?
Generasi muda harus diberi bekal tambahan agar dapat bertahan dalam era Globalisasi. Kemudian, generasi muda-lah yang harus menghadapi kompensasi hutang negara yang makin menjulang. Sebuah masalah yang sebenarnya bisa ditangani dengan pendidikan yang tepat dan bukan dengan komersialisasi aset negara atau penjualan perusahaan milik negara pada pihak asing, karena hasil bumi dan kreativitas SDM kita masih kurang tergali

Fenomena Pengangguran
Sejak krisis ekonomi melanda tahun 1999 lalu, angka pengangguran rupanya terus membengkak. Orang makin sulit mendapatkan pekerjaan atau penghasilan untuk mempertahankan hidupnya.
Berdasarkan data Bapenas, saat ini jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai angka 9,1 juta jiwa. Jika para pengangur tidak kentara dimasukkan, yakni pekerja yang bekerja di bawah 35 jam seminggu, maka angka itu membengkak menjadi hampir 40 juta. Jadi, hampir seperempat dari total jumlah penduduk kita

Penduduk berumur 15 tahun ke atas menurut Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan dan Kegiatan Selama seminggu yang lalu
(Data BPS 2002)



Pendidikan tertinggi yang ditamatkan
Angkatan Kerja



Jumlah angkatan kerja

% bekerja terhadap angkatan kerja
Bekerja Pernah bekerja Tidak pernah bekerja Jumlah Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0 6 634 030
14 595 731
34 605 638
14 090 616
1 251 854
10 073 292
6 015 070
886 233
1 078 276
2 416 426
173 566
433 404
1 067 037
673 499
57 301
665 202
388 720
35 983
72 276
120 364 41 174
220 164
1 286 293
1 303 570
112 125
1 473 061
717 147
50 629
91 583
149 051 214 740
653 568
2 353 330
1 977 069
169 426
2 138 263
1 105 867
86 567
163 869
269 415
6 848 770
15 249 299
36 958 968
16 067 685
1 421 280
12 211 555
7 120 937
972 800
1 242 135
2 685 841
96,86
95,71
93,63
87,70
88,08
82,49
84,47
91,10
86,81
89,97



Bukan Angkatan Kerja



Jumlah Total
%
terhadap penduduk usia kerja
Sekolah Mengurus rumah tangga lainnya jumlah kerja Tdk kerja
-
96 950
2 376 482
5 892 336
434 983
2 001 303
330 956
37 057
41 813
26 919 2 452 833
4 557 963
11 513 436
4 926 828
513 122
3 074 783
1 193 989
81 882
178 625
239 637 2 163 435
1 591 621
2 013 341
930 888
118 973
665 433
342 070
23 829
53 135
85 042 4 616 268
6 246 534
15 903 259
11 750 052
1 067 078
5 741 519
1 867 015
142 768
273 573
342 598 11 465 038
21 495 833 52 862 227
27 817 737
2 488 358
17 953 074
8 987 952
1 115 568
1 515 708
3 028 439 59,74
70,94
69,92
57,76
57,12
68,02
79,23
87,20
81,95
88,69
40.26
29.06
30.08
42.24
42.88
31.98
20.77
12.80
18.05
11.31

Diperkirakan angka pengangguran terbuka di tahun 2003_2005 akan terus bertambah seiring dengan banyaknya perusahaan yang terancam pailit atau memindahkan investasinya ke negara lain.

Penanggulangan Kemiskinan
Bagaimana menangani kemiskinan memang menarik untuk disimak. Teori ekonomi mengatakan bahwa untuk memutus mata rantai lingkaran kemiskinan dapat dilakukan peningkatan keterampilan sumber daya manusianya, penambahan modal investasi, dan mengembangkan teknologi. Melalui berbagai suntikan maka diharapkan produktifitas akan meningkat. Namun, dalam praktek persoalannya tidak semudah itu. Lantas apa yang dapat dilakukan?
Program-program kemiskinan sudah banyak dilaksanakan di berbagai negara. Sebagai perbandingan, di Amerika Serikat program penanggulangan kemiskinan diarahkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antar negara bagian, memperbaiki kondisi permukiman perkotaan dan perdesaan, perluasan kesempatan pendidikan dan kerja untuk para pemuda, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi orang dewasa, dan pemberian bantuan kepada kaum miskin usia lanjut. Selain program pemerintah, juga kalangan masyarakat ikut terlibat membantu kaum miskin melalui organisasi kemasyarakatan, dan lain sebagainya.
Di Indonesia program-program penanggulangan kemiskinan sudah banyak pula dilaksanakan, seperti : pengembangan desa tertinggal, perbaikan kampung, gerakan terpadu pengentasan kemiskinan. Sekarang pemerintah menangani program tersebut secara menyeluruh, terutama sejak krisis moneter dan ekonomi yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997, melalui program-program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Dalam JPS ini masyarakat sasaran ikut terlibat dalam berbagai kegiatan. Namun sayangnya, program bertujuan mulia ini mengalami penyimpangan dalam pelaksanaannya. Terjadi korupsi massal di setiap tingkat dan pos birokrasi, sehingga yang sampai ke masyarakat sudah terpotong habis.
Sedangkan, P2KP sendiri sebagai program penanggulangan kemiskinan di perkotaan lebih mengutamakan pada peningkatan pendapatan masyarakat dengan mendudukan masyarakat sebagai pelaku utamanya melalui partisipasi aktif. Melalui partisipasi aktif ini dari masyarakat miskin sebagai kelompok sasaran tidak hanya berkedudukan menjadi obyek program, tetapi ikut serta menentukan program yang paling cocok bagi mereka. Mereka memutuskan, menjalankan, dan mengevaluasi hasil dari pelaksanaan program. Nasib dari program, apakah akan terus berlanjut atau berhenti, akan tergantung pada tekad dan komitmen masyarakat sendiri. Walaupun sampai sekarang masih belum jelas, pelaksanaan dari program ini dan bagaimana hasilnya. Yang justru marak terjadi adalah penggusuran dan pembelian paksa lahan tanah rakyat oleh investor untuk sektor perdagangan eksklusif seperti Mall dan pusat perbelajaan.
Ketimpangan ini akhirnya menyebabkan kemiskinan tidak juga terentaskan. Dan masalah sosial yang timbul yang disebabkan oleh kemiskinan, tak kunjung terselesaikan.
Salah satu kebijakan yang bisa dipertimbangkan adalah memperlonggar pertumbuhan Sektor Informal. Sebab, realitas menunjukkan justru sektor_sektor informal inilah yang bisa menciptakan terciptanya berbagai lahan usaha baru, yang secara otomatis berarti ikut menekan angka pengangguran riel di masyarakat. Tanpa pemerintah susah_susah ikut menciptakannya. Tinggal bagaimana mengaturnya dengan kebijakan yang lebih kooperatif dan berkesinambungan, tanpa harus menghilangkan lahan hidup yang sudah mereka ciptakan. Departemen_departemen terkait harus membantu tumbuh berkembangnya iklim entrepreneurship. Keberpihakan kepada pengusaha kecil dan menengah (UKM) harus benar_benar direalisasikan, bukan sebatas lips service.
Selama ini banyak UKM yang tumbuh secara mandiri tetapi sulit mengembangkan usahanya karena tidak cukupnya modal dan jaringan pemasaran. Padahal jika diarahkan, mereka akan berkembang pesat, jumlah tenaga kerja yang ditampung juga akan makin banyak.

Siapa yang harus bertanggung jawab?
 Pemerintah
 Pendidik
 Pengusaha besar

Mengapa berjenjang?

Yang bisa diajarkan pada tiap jenjangnya
 Jenjang Pendidikan Dasar
- sasaran : kreativitas dan kemandirian
- menanamkan jiwa wirausaha; keteguhan dan bertanggungjawab
- menggali potensi kreatif anak, dan mengembangkan kemandirian
 Jenjang Pendidikan Menengah
- sasaran : Inovasi, ketekunan dan Orisinalitas
- melatih jiwa wirausaha, mengenalkan pada teknologi dan dunia usaha
- mengajarkan fungsi administrasi dasar
- mengajarkan strategi perencanaan usaha sederhana
- metode analisa SWOT
- metode SMART goal setting
- Teamwork skills,
- Leadership skills
- Communication & negotiation skills
- Management skills
 Jenjang pendidikan tinggi : 2 SKS untuk pendidikan kewirausahaan di semua jurusan
- Sasaran-sasaran sebelumnya disajikan dalam tingkat advance
- Tujuan : menyiapkan wirausahawan muda yang terampil, kreatif dan bertanggungjawab untuk mengembangkan perekonomian masyarakat, agar dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri ; dari, oleh dan untuk rakyat, mengoptimalisasikan potensi sumber daya alam dan manusianya, mengurangi populasi penduduk yang tidak bekerja, mengurangi angka kemiskinan, menignkatkan pendapatan per kapita, dan menghindarkan masyarakat dari cara-cara yang tidak halal dan tidak baik dalam memenuhi kebutuhan hidup.
posted by Gina Al ilmi Santoso @ 2:50 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 
<
about me
My Photo
Name:
Location: Bogor, Jawa Barat, Indonesia

simplifying analytics, lesser worries

Udah Lewat
Archives
Links
My Other Blog
Template By
Free Blogger Templates
© negeri hijau biru