Monday, November 01, 2004
bangsa yang beriman dan bertakwa (mungkinkah? amiiiin Ya 4JJ1)
Membangun bangsa yang takut pada Allah

Bangsa yang merindukan Rahmat dan Berkah Ampunan
Pada Ramadhan ini bangsa kita mengangkat para pemimpin barunya. Sungguh seperti layaknya pertempuran Badar yang terjadi pada Bulan Ramadhan, tantangan yang dihadapi pasukan baru pemerintahan Negeri Indonesia bersatu ini sungguhlah berat diluar dugaan. Dan seperti yang terjadi di perang Hunain, rakyat pun khawatir akan munculnya golongan yang menikam dari belakang dan menghancurkan impian persatuan yang tengah coba dibangun untuk meretas perubahan menuju negeri yang lebih baik ini.

Sungguh bangsa ini membutuhkan rahmat, berkah dan ampunannya.
Para pemimpin baru negeri kita memiliki nilai ketakwaan yang tinggi, dengan praktek ibadah yang dengan nyata diwujudkan dalam kehidupan keseharian dengan menghidupkan keteladanan,
melantunkan dzikir dalam ceramah dan pidato yang singkat dan hati-hati,
dengan merangkai kejujuran demi kejujuran dalam tiap janji dan perkataan.
Ruku dan Bersujud dalam lingkaran pemecahan masalah bangsa, mengumpulkan setiap masukan dan pendapat dan mempertimbangkan setiap solusi dengan sangat hati-hati.
Solusi yang harus mendatangkan kebaikan bagi negeri seluruhnya. Melantunkan rangkaian doa dengan menyimak dengan hati-hati setiap keluhan rakyat,
dan menenangkan hati mereka yang tengah dirundung masalah yang menghimpit,
dan memberi penjelasan bagi keresahan atas langkah-langkah yang tengah diambil para pemimpinnya.


Kita diajarkan untuk tidak berprasangka buruk, tapi kita juga diserukan untuk tidak berlebihan dalam berprasangka baik, karena hal itu justru akan menjerumuskan. Karena itu, pemerintah pun bisa dengan bijak memberi kesempatan pada rakyat untuk mengemukakan pendapatnya.

Kita pernah mendengar tentang lobi-lobi politik yang selalu terjadi dalam perumusan dan pengesahan kebijakan dan undang-undang, maka kita mencita-citakan pemerintahan baru yang bisa bebas dari kepentingan golongan itu. Pemerintahan yang bersih dan bertakwa.

Kita bisa melantunkan ribuan doa, namun tak jua bisa doa itu terwujud bila tidak kita berusaha. Dan usaha yang dilakukan oleh setiap orang berbeda-beda. Dalam doa untuk negeri yang tengah membangun ketakwaannya ini, kita bisa mulai membangun setiap diri kita, mencoba untuk menjadi yang terbaik yang kita bisa, dalam bertindak, berusaha, dan bekerjasama.

Dan untuk cita-cita mulia, tegaknya kalimat Allah diatas semua golongan itulah, kita harus sama-sama merangkaikan cita-cita, menguraikan benang perselisihan yang dimiliki oleh masing-masing golongan dan menjalinnya dalam usaha bersama untuk membangun negeri dengan warna-warninya yang indah. Rangkaian perbedaan yang dimiliki harus dicoba dirangkaikan menjadi suatu bangunan yang utuh, yang menyatukan dan memberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang bersama.

Kita bisa bicara tentang berbagai upaya, namun upaya itu tak mungkin jua bisa terwujud bila tanpa usaha dan kerjasama. Dan untuk tujuan besar itu, kita harus bisa memberi dan mencurahkan amanah potensi yang masing-masing dari kita miliki, dan merangkaikannya dalam satu kerja bersama membangun bangsa yang bertakwa; bangsa yang takut kepada 4JJ1..
posted by Gina Al ilmi Santoso @ 1:41 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 
<
about me
My Photo
Name:
Location: Bogor, Jawa Barat, Indonesia

simplifying analytics, lesser worries

Udah Lewat
Archives
Links
My Other Blog
Template By
Free Blogger Templates
© negeri hijau biru