Monday, November 01, 2004
Merangkaikan Solusi Untuk Perbaikan
Tanggapan untuk Tragedi demokrasi yang tengah terjadi


Seorang tokoh yang baik berkata bahwa;
“kerusakan makin tersebar bukan karena jumlah penjahat bertambah, tapi karena orang-orang yang baik memilih untuk diam.”

Kita bisa saja memilih untuk diam, dan bersikap apati. Kita bisa saja memilih untuk menjadi bagian dari pihak penghancur, atau kita bisa bekerja keras berpikir dan bertindak sejauh yang kita bisa, untuk memberi keberartian pada setiap kehidupan yang kita miliki. Dan menjadi bagian dari masyarakat yang diharapkan rakyat, masyarakat yang bekerja demi dan untuk perbaikan. Biarkan waktu yang lewat menjadi pelajaran.
Karena itu, merangkaikan solusi untuk perbaikan adalah hal yang harus dilakukan semua orang untuk saat ini, dan meretas semua potensi yang masing-masing pihak miliki dengan sebaik-baiknya. Dan bukan menggunakan kedudukan demi keuntungan golongan, bukan mencoba memanipulasi sistem dengan berbagai cara agar kerusakan kembali marak, sekali lagi bukan!! Jangan lakukan kerusakan, sedikitpun!!
Akhirnya kita bisa melihat, bahwa pemimpin kita telah terbelah, antara yang pro perbaikan dan yang status quo memihak pada kepentingan golongan yang korup, nepotis, dan penuh kolusi. Dan ini sama sekali tidak terjadi di dunia fiksi, tapi tragedi demokrasi. Sungguh menyedihkan. Dan bila tidak dicegah, kerusakan terus terjadi secara sistemik, kerusakan terus terjadi secara menyeluruh dan mencekik memenjarakan setiap korbannya. Dan lihat, bagaimana semua dilakukan hanya dengan satu taktik: voting.
Sistem pemerintahan yang semakin transparan, pers yang semakin kritis, masyarakat yang semakin cerdas, harusnya membuat semua orang yang memegang kekuasaan dan memiliki kendali di bidang eksekutif dan yudikatif, makin menyadari, beratnya dan kritisnya tanggung jawab yang mereka emban di setiap level kedudukan amanah mereka berada.
Setiap pemegang kebijakan mengendalikan titik-titik kritis yang menentukan perbaikan, atau kehancuran bangsa kita. Kita kemudian tidak ambil peduli, dimana seorang pemimpin berada, baik itu pada level rukun tetangga, sampai tingkat kewilayahan, dan tingkat kenegaraan, semuanya memiliki peranan penting di masyarakat.
Untuk mencoba membuat arahan perbaikan itu baik dan terarah, maka ada beberapa prinsip yang bisa kita ambil sebelum memulai, atau sebelum melaksanakan lebih jauh tindakan yang akan dilakukan, yang berkaitan dengan amanah apapun.
1. melakukan evaluasi diri
Semua pemimpin yang ada dalam masyarakat itu, seharusnya melakukan evaluasi diri atau dalam bahasa arabnya biasa disebut –menghisab- diri mereka, sebelum penghitungan itu dilakukan oleh publik.
Cara melakukan evaluasi :
-mengetahui kelemahan diri sendiri
-mengetahui kelemahan kelompok
-mengetahui kelemahan sistem
-mengetahui potensi perbaikan yang harus dikedepankan
-berusaha untuk memperbaiki kesalahan
2. menghukum diri sendiri bila bersalah
Siapapun manusia, tidak akan pernah terlepas dari kesalahan, oleh karena itu, agar kesalahan tersebut tidak terulang, agar kesalahan tersebut tidak ditiru dan dijadikan pembenaran oleh masyarakat yang lebih luas untuk melakukan kesalahan yang sama, maka sebelum tiba putusan publik, sebelum jatuh vonis hukum, bahkan jauh sebelum suatu kesalahan diketahui siapapun, seorang pemimpin haruslah bersikap ksatria untuk menghukum dirinya sendiri saat menyadari kesalahannya tersebut. Sekecil atau sebesar apapun kesalahan itu. dan bila kesalahan itu dilakukan secara kolektif, maka pertanggungjawaban haruslah dilakukan bersama-sama, tanpa saling menuding dan mencari kambing hitam.
3. menetapkan titik kritis dalam rencana, dan memberi bobot analisa yang lebih mendalam dan terperinci dalam titik kritis itu
Ini adalah suatu hal yang biasa dalam membuat rencana. Setiap amanah memerlukan perencanaan. Ada amanah yang memiliki bobot lebih mendalam, ada amanah yang memerlukan kerjasama dan batuan pihak lain, dan ada amanah yang tidak bisa kita kerjakan.
4. berani dan teliti mempersiapkan sumber daya untuk melakukan perubahan bila diperlukan
5. mendayagunakan kekuatan dan pengaruh yang dominan untuk dipergunakan sebesar-besarnya ke arah perbaikan.

...bersambung (Insya Allah)
posted by Gina Al ilmi Santoso @ 1:28 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 
<
about me
My Photo
Name:
Location: Bogor, Jawa Barat, Indonesia

simplifying analytics, lesser worries

Udah Lewat
Archives
Links
My Other Blog
Template By
Free Blogger Templates
© negeri hijau biru