Oleh: Muhlis Samsudin
Assalamu’alaikum Wr Wb
Membaca dan mengamati pemberitaan dan tuduhan terhadap ESQ serta guru kami Bapak Ary Ginanjar, membuat saya tergerak untuk menyampaikan apa yang saya alami sebagai seorang Trainer ESQ. Saya mengenal dan mendampingi Bapak Ary sudah hampir 10 tahun, sejak Agustus 2001. Bagi saya, beliau bukan hanya sekedar seorang guru tapi juga sosok pemimpin serta sahabat. Saya menghormati dan menyayangi Bapak Ary karena Allah serta visi dan misi mulia yang beliau perjuangkan.
Sepanjang interaksi saya dengan beliau, Bapak Ary telah menanamkan dalam jiwa saya, bahwa tujuan hidup ini hanya untuk Allah SWT dan membela perjuangan nabi Muhammad SAW. Training ESQ hanyalah sebuah metode untuk menyampaikan nilai-nilai rukun Islam, rukun Iman dan Ihsan kepada masyarakat Indonesia serta dunia. Namun, agar dapat menyampaikan ilmu 165 dengan hati, beliau selalu mengingatkan kepada saya agar mencintai Allah SWT dan Rasulullah SAW, rajin sholat tahajjud serta membaca Al Quran dan Hadits setiap hari. Disamping itu, semangat belajar dan menuntut ilmu pun dicontohkannya kepada saya serta kader-kader lainnya.
Dari segi kepemimpinan beliau adalah sosok pemimpin yang tegas, penyayang, rendah hati, semangat dan pekerja keras. Beliau tidak hanya sekedar berbicara tetapi melakukannya dan memberikan contoh.
Di tahun 2008, tepatnya 5 Mei 2008, ketika itu saya dipercaya untuk membawa rombongan jamaah umroh (Pemkab Kaloka,Sulawesi Tenggara) ke tanah suci dan saat itu bertepatan dengan kunjungan Bapak Ary ke beberapa negara di Timur Tengah. Disela perjalanan tersebut, beliau menyempatkan untuk melaksanakan ibadah umroh bersama beberapa alumni ESQ. Dini hari, selesai sholat shubuh di Masjidil Haram, tanpa sengaja saya bertemu Pak Ary dan bebarapa orang alumni ESQ sedang duduk persis di depan pintu multazam. Saya pun ikut bergabung dan mendengarkan tauziah beliau yang ditutup dengan doa.
Saya dan beberapa orang alumni saat itu menangis terharu mendengar doa Pak Ary tentang janjinya kepada Allah SWT serta Rasulullah SAW. Janji itu adalah untuk mengajak orang kembali kepada Allah SWT, mencintai Rasulullah SAW dan menyebarkan nilai-nilai rukun Islam, rukun Iman dan Ihsan.
Banyak sekali hal-hal yang ingin saya sampaikan kepada saudara-saudara saya, agar bisa lebih berfikir arif dan bijaksana dengan hati yang bersih tanpa kepentingan apapun. Saya sebagai kader beliau, sangat sedih dan menyayangkan orang-orang yang belum mengenal Pak Ary lebih dekat tetapi kemudian menghakimi dan menghujatnya bahkan melontarkan fitnah tanpa tabayyun lebih jauh. Lebih menyedihkan lagi, ada diantara orang-orang yang mencoba meracuni pikiran saudaranya dengan pernyataan-pernyataan melalui media, yang sadar atau tidak, diperkeruh oleh media itu sendiri.. Astagfirullahalladzim … semoga Allah mengampuni kekhilafan hamba-hamba-Nya yang merasa benar padahal belum tentu di hadapan Allah SWT. Saya baru bisa merasakan sekaligus faham tentang firman Allah SWT (…dan fitnah itu lebih besar bahanya dari pembunuhan…. QS.Al Baqara:191). Saya mohon ampun kepada Allah dan mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan, karena hanya Allah yang Maha Sempurna.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Muhlis Samsuddin
|