Kutemukan di ESQ
Oleh : Samsul Rahman
Assalamualaikum wrwb
Semakin maraknya polemik mengenai ESQ belakangan ini membuat saya tergerak untuk menyuarakan apa yang saya alami dan saksikan sendiri mengenai kebenaran yang dibawa oleh Bapak Ary Ginanjar, sebagai guru yang saya hormati serta ESQ sebagai gerakan membumikan Ihsan, Iman dan Islam. Untuk itu, dengan penuh ketulusan dan kasih sayang, saya ingin berbagi, semoga apa yang datang dari hati akan kembali ke hati.
Setelah melalui pendidikan panjang sejak Madrasah hingga S2 di bidang komunikasi dakwah Islam akhirnya ESQ training membuka mata hati saya dan menjawab pencarian metode dakwah yang di perlukan ummat saat ini.
Bukan bermaksud riya, namun sejak kecil saya sudah dididik dan dibesarkan dalam lingkungan yang sangat dekat dan lekat dengan agama. Hal tersebut akhirnya menumbuhkan kecintaan dan kesenangan dalam diri saya terhadap setiap hal yang “berbau” agama. Sekolah Dasar saya lalui di madrasah dan kemudian dilanjutkan pendidikan di pesantren selama 6 tahun. Itulah yang menjadi dasar pemahaman saya akan Islam. Tak hanya berhenti sampai disitu, saya masih melanjutkan pendidikan S1 dan S2 di bidang komunikasi dakwah islam. Pada saat saya lulus kuliah rasanya saya memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk terjun ke masyarakat. Ditambah lagi dengan bekal saya dalam mengkaji kitab-kitab klasik dari satu guru ke guru yang lain, salah satu diantaranya adalah Alm. Mualim Syafii Hadzami.
Suatu hari, saya diajak untuk mengikuti training ESQ dan Subhanallah, Alhamdulillah … saya terpana dengan isi serta metodologinya sangat luar biasa sehingga membuat saya bangga menjadi seorang aktivis dakwah. Ternyata apa yang saya cari selama perjalanan pendidikan saya hingga ke S2 saya temukan di dalam training ESQ, sebuah metode dakwah yang mampu menggetarkan dan menumbuhkan kecintaan kepada Allah SWT, Nabi Muhammad SAW serta Al Qur’an.
Bertahun-tahun saya belajar mengenai makna bahwa Allah SWT itu dekat bahkan lebih dekat dari urat nadi namun saya baru benar-benar memahaminya di dalam training ESQ. Saat itu saya berdo’a di dalam hati kepada Allah SWT agar diberikan kesempatan untuk memiliki ilmu dan metode dakwah ini. Akhirnya, di tahun 2003 saya memutuskan untuk bergabung dengan ESQ sebagai seorang trainer.
Saat tulisan ini saya buat, sudah 7 tahun saya menjadi seorang Trainer di ESQ, dibawah bimbingan guru kami Bapak Ary Ginanjar. Hari demi hari yang saya lalui hanya membuat saya semakin yakin bahwa inilah cara memperkenalkan islam sebagai jalan hidup terbaik, yang sudah dinantikan oleh umat dan sesuai dengan jamannya. ESQ menjawab semua cita-cita saya semasa kecil dahulu walaupun saat ini saya bukan seorang ustadz ataupun kyai. Namun, bergabung di ESQ telah membuat saya bahagia lahir dan batin karena dalam setiap training saya telah mengajak orang untuk kembali kenal dan cinta kepada Allah SWT serta Rasulullah. Dan saya menjadi saksi bahwa tidak ada kesesatan atau hal-hal lain seperti yang dituduhkan, di dalam training ESQ.
Al fakir – Samsul Rahman
Wassalam
|